Pengaruh Makanan Pada Sindrom Metabolik

  • Sutomo Kasiman Departemen Kardiologi dan Kedok -teran Vaskular FK-USU Rumah Sakit H Adam Malik, Medan

Abstract

Sejak 15 sampai 20 tahun terakhir ini sejumlah perubahan yang berhubungan dengan resistensi insulin termasuk hipertensi, obesitas, hiperinsulinemia, hipertrigliseridemia dan HDL yang rendah sudah dipahami dengan baik. Reaven yang menyatakan bahwa perubahan itu disebut sebagai sindrom metabolik yang bukan suatu penyakit tetapi merupakan sekumpulan kelainan metabolisme dimana penyebab utama sindrom ini saling berinteraksi, yaitu obesitas dan kerentanan metabolisme endogen. The National Cholesterol Education Program (NCEP) Adult Treatment Panel III (ATP III) menyatakan bahwa diagnosis sindrom metabolik harus memenuhi 3 atau lebih faktor risiko yaitu obesitas abdomen, trigliserida, kadar HDL, tekanan darah dan kadar gula darah puasa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Reaven G, Metabolic Syndrome, Pathophysiology and Implica-tions for Management of Cardiovascular Disease . Circulation. 2002;106:286.

Grundy MS, Becker D, Clark LT, Cooper RS, Denke MA, Howard WJ, et al. Third report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) expert panel on detection, evalu-ation, and treatment of high blood cholesterol in adults (Adult treatment panel III). P 1-28.

Sargowo D, Andarini S. Pengaruh komposisi asupan makanan terhadap komponen sindrom metabolik. J Kardiol Indones. 2011; 32:14-23

Masuzaki , H et al. A Transgenic Model of Visceral Obesity and the Metabolic Syndrome. Science.2001; 294: 2166-70.

Macfarlane DP, Forbes S, Walker BR. Glucocorticoids and fatty acid metabolism in humans: fuelling fat redistribution in the metabolic syndrome. Journal of Endocrinology. 2008; 197:189-204
Views & Downloads
Abstract views: 3965   
PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 3881   
How to Cite
Kasiman, S. (1). Pengaruh Makanan Pada Sindrom Metabolik. Indonesian Journal of Cardiology, 32(1), 24-26. https://doi.org/10.30701/ijc.v32i1.117